09 Oktober 2009

Mengapa Ibu menangis?

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada ibunya.
"Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, aku wanita”.
"Aku tak mengerti," kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.
"Nak, kamu memang tak akan mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?”, “Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?" sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan." Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, "Mengapa wanita menangis?" Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.

"Tuhan, mengapa wanita mudah sekali menangis?." Dalam mimpinya, Tuhan
menjawab, "Saat Ku-ciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.
Ku-ciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya,
walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut tuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Ku-berikan wanita kekuatan tuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu....

Ku-berikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa. Wanita kuberikan kesabaran tuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah...

Ku-berikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang , tuk mencintai semua
anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan inilah pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat di dekap dengan lembut olehnya.

Ku-berikan wanita kekuatan tuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah TULANG RUSUK-lah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Ku-berikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan tuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa, suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan akhirnya, Ku-berikan ia airmata agar dapat mencerahkan perasaannya.
Inilah yang khusus Ku-berikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, airmata ini adalah airmata kehidupan.


Subhanallah…Wallahu Akbar!



dari group Mujahhid Cyber

oleh : Ramdan Zaeni